Friday, September 11, 2015

Sebuah Keinginan



Kamu punya keinginan ingin menjadi orang kaya, sangat kaya, bisa dikatakan bebas keuangan, sehingga kamu punya banyak waktu untuk keluargamu, hari-harimu bisa selalu kau habiskan bersama mereka.

Kau juga sangat mencintai lingkungan kan ? Keinginan terbesarmu adalah memiliki tanah yang sangat luas, dan menanaminya dengan beragam flora. Karena kau tau bahwa air memang sumber daya yang sangat bisa diperbaharui, tetapi tidak dalam sehari dua hari. Bumi tempatmu dan tempat anak cucumu kelak tinggal, harus kau jaga.

Untuk semua keinginanmu itu kau mengatakan bahwa kau mau melakukan apapun, ya kan ? apapun kau ingat ?

Kamu juga tau ketika kamu menginginkan sebuah pisau yang bagus, maka kamu harus datang kepada pandai besinya, bukan sembarang pandai besi, tetapi ahli pandai besi dan dia yang terhebat.

Seperti dalam film “Kyoto Inferno – 2014”, Himura Battosai, ketika (sakabatou yaitu pedang dengan mata berada di punggung) miliknya patah, dia mencari pedang terbaik dari pembuat pedang terbaik – Shakku Arai sebagai kepanjangan tangan dari kemampuannya dalam seni bela diri samurai dan mewujudkan tujuannya untuk mengubah dunia tanpa membunuh. Dalam bagian bawah (pegangan) pedang itu terdapat tulisan Shakku Arai – “Dengan enggan, bertahun-tahun kutempa pedang terbaik. Bukan untuk dunia anakku, tapi untuk membawa kedamaian pada anaknya.”

Begitulah cara untuk mendapatkan pisau yang bagus, karena jika mencarinya di pasar, kamu tidak bisa membedakan mana pisau yang bagus dan mana yang kurang bagus, terlebih lagi sulit mencari pisau yang sesuai kebutuhanmu, ya kan ?

Bisa jadi pisau itu terlihat putih dan tidak bisa berkarat, tetapi sangat rapuh, tidak bisa digunakan untuk memotong benda yang keras, ketajamannya pun mudah hilang meski baru saja kau asah.

Bisa jadi pisau itu cepat tajam ketika kau asah tetapi dia mudah patah di sisi tajamnya yang tipis, dalam Bahasa Jawa gampang gowang.

Jika harga kau gunakan sebagai penentu kualitas, pasar bukan tempatnya, kebanyakkan di sana harga dipasang tinggi untuk kualitas biasa. Kamu harus pandai menawarnya, penawar sudah tentu tau kualitas barang yang ia tawar, jika tidak, tawarannya tidak akan tepat.

Kalaupun kau memutuskan pergi ke tempat khusus penjual pisau tanpa harus menawar, harga yang tinggi harus kau bayar untuk sebuah pisau. Itu pun belum tentu ada pisau yang benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu (dari segi ukuran, bentuk, maupun harga).

Pembeli memang raja karena dia punya uang, tetapi apakah kamu punya uang sebanyak itu ? Tidak kan ? Di samping itu, kebutuhanmu tidak hanya pisau saja.

Seorang ahli pandai besi lah solusi terbaikmu.

Kembali kepada keinginanmu untuk menjadi orang kaya dan mewujudkan kecintaanmu terhadap lingkungan yang kau mengatakan mau melakukan apa saja untuk itu. Maka di samping usaha kerasmu, jangan pernah melupakan untuk meminta kepada Alloh SWT, melebihi dari seorang ahli pandai besi terhebat sekalipun saat melayani pesanan pisaumu, Alloh SWT sangat mengetahui segala hal yang kau butuhkan. Memintalah kepada-Nya, itulah solusi terbaikmu untuk mewujudkan keinginanmu.

Hayo, bagaimana Sholat Shubuhmu ? masak jam 06.30 WIB adalah waktu terpagimu untuk mendirikannya. Bukankah seutama-utamanya jihad adalah sholat di awal waktu ?

Baca Yasin beserta doanya juga, bukankah sudah kau targetkan 2 kali setiap hari (sesudah Sholat Shubuh dan sesudah Sholat Maghrib), kenapa kau kumpulkan sesudah Sholat Maghrib dan sebelum Sholat Ngisya’? Kadang hanya sekali sesudah Sholat Maghrib saja, bahkan kau tidak membacanya sama sekali dalam sehari dan itu terus berulang beberapa hari terakhir ini.

Sholat Dlukha yang kau targetkan 8 rokaat setiap harinya, kau kurangi jadi 4 bahkan hanya 2 rokaat saja, sampai akhirnya tidak kau laksanakan juga. Padahal inilah sholat sunnah yang mampu membukakan pintu rizqimu.

Sholat Sunnah Rowatib yang telah kau tentukan

2 rokaat sebelum Sholat Shubuh

4 rokaat sebelum Sholat Dluhur
2 rokaat sesudah Sholat Dluhur

2 rokaat sesudah Sholat Maghrib

dan

2 rokaat sesudah Sholat Ngisa’

semua itu hanya kau lakukan saad mood mu baik saja.

Dzikir sesudah sholatmu apa lengkap seperti biasanya ?

Satu lagi Sholat Tahajjudmu yang paling parah, kau baru melakukannya sekali setelah kau menargetkan semua ini, itupun hanya 2 rokaat yang kau lakukan, bukankah targetmu 10 rokaat ditambah Sholat Witir 3 rokaat ? Sepertiga malam terakhir itu waktu yang mustajab untuk berdoa lo.

Terlebih lagi dalam sholat pikiranmu masih saja ke mana-mana, sering kali kau lupa berapa bilangan rokaat yang sudah kau kerjakan. Perbaiki semuanya!

Keinginanmu sangat besar, kau juga harus berusaha sebesar keinginanmu itu.

Ingatlah Alloh saat kau lapang maupun sempit, maka Dia juga akan selalu mengingatmu. “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia” – (Yaasiin: 82).

Buatlah aturanmu sendiri dan patuhi, berjuanglah dengan aturanmu sendiri! Selalu berusaha, dan kau akan selalu diganjar. Jalan masa mudamu membentang di hadapanmu.

Siap, Laksanakan!

No comments:

Post a Comment