Monday, September 7, 2015

Detik-detik Terakhir Bersamamu



Bayanganmu terlihat begitu jelas setelah kepergianmu. Aku menganggap biasa setiap rutinitasku bersamamu, makan bareng, keliling kota yang kesasar sama dengan nangis, ha ha nangis e boongan thok, jogging senam dengan moto pengen kurusan yang ditempuh melalui wisata kuliner, yo ult, nasional, bagor lekong, dorayaki, eee lupa, siomay sang menu harian, sampe si klengkeng pun tak terlewatkan, duduk berdua sampe berjam-jam terasa singkat. Sampai akhirnya ketika kamu pergi aku merasa sangat merindukanmu.

Awalnya siang itu tandon air mata yang kamu miliki habis gara-gara kamu memintaku berjanji untuk bertemu habis ngasar, tetapi tawa kembali hadir akibat tragedi kotoran hidung. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali aku sudah membangunkanmu, menjemputmu, kemudian kita berpisah untuk beberapa saat. Aku menjemputmu lagi, mata berkaca-kaca dengan tandon air mata yang kau katakan telah penuh. Kamu kedinginan dan aku lupa membawa tisu, dengan menutup wajahmu kamu berjalan terburu-buru, arek e icin karena sesuatu yang kulupakan. Ketika aku menulis inipun baru aku teringat tongsismu masih ada di dalam tasku. Aku tidak malu kan foto dengan tongsis ? he he. Sarapan dengan jamur crispy sisa tadi malam, menu yang sama dengan sarapanku, so sweet kan ? Kemudian mengantarmu lagi untuk berpisah beberapa saat, kamu memintaku untuk tidak ngebut karena takut sesuatu copot, tapi aku tidak peduli, kapok,ha ha. Kita berpisah lagi, waktuku bersamamu semakin berkurang meski aku sempat sesaat mendengar suara halo-halomu beli pulsa.

Saat kita dipertemukan lagi, masih terbayang jelas aku berjalan di belakangmu, kamu sedang berjalan bersama Ayahandamu, aku melihat kamu keseleo karena sepatu hak tinggi yang tidak biasa kau kenakan, hampir saja kamu terjatuh tetapi dengan sigap Ayahandamu menyanggamu, mengangkatmu untuk berdiri, kaupun tidak sampai terjatuh. Akhirnya kamu memilih berjalan tanpa sepatu aneh itu. Foto bagus yang katamu buat kenang-kenangan kita sudah aku pegang sekarang.

Setelah lama menunggu, justru kamu akan segera pulang, sebelum itu aku memperhatikan wajahmu kau tau, bekas make up itu, sorot mata itu akan pergi. Semoga kita segera bertemu kembali dan bersama selamanya.

Apa yang belum aku cantumkan di sini kamu yang harus menambahkannya.

No comments:

Post a Comment