Wednesday, September 9, 2015

Menjadi Seorang Raja



Sebagai seorang Raja keteguhanmu dipertanyakan.

Negerimu atau cintamu ?

Wahai engkau yang terkenal sebagai Raja penegak keadilan dan kebenaran tanpa pandang bulu, memang mudah menghakimi anak istri orang lain, bagaimana dengan menghakimi istrimu sendiri yang sangat kau cintai ?

Satu problematika beragam pendapat dari setiap kalangan dan banyak diantara mereka adalah musuh dalam selimut yang berkomplot untuk menjatuhkanmu, lebih banyak hasutan yang sulit kau kenali. Kaburkah pendirianmu ? Hilangkah kepercayaanmu kepada seseorang yang sangat kau percayai ?

Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, karena keadilan bagi seseorang merupakan ketidakadilan bagi yang lain.

Semoga kamu bisa selalu teguh pada pendirianmu ketika kamu dihadapkan pada hal-hal yang sulit (rasa sakit, pertentangan dari orang-orang terdekatmu, tatapan sinis mereka, sulit cari kerja = rasa lapar berujung hinaan) atau hal-hal yang sangat memanjakanmu (Lamborghini, Carrera GT, Gaji Rp 100.000.000,- per bulan, ruang kerja luas ber-AC fasilitas lengkap). Semoga hal-hal yang sangat memanjakanmu tidak kau pilih dengan berlaku semena-mena kepada orang lain, mengeksploitasi mereka, menginjak-injak mereka, bahkan membunuh mereka secara tersembunyi dan perlahan dengan memberikan imbalan yang sama sekali tidak sesuai dengan resiko yang mereka ambil.

Ingat, jangan hanya teguh pendirianmu ketika berargumen, tetapi lebih teguhkanlah ketika menghadapi realita.

Idealismemu, berpegang teguh pada prinsipmu ketika berargumen menjadi bekal ketika kamu menghadapi realita, jika tidak punya bekal, baru realita kulit pertama dan terluar kau akan goyah dan terbawa arus, kau kehilangan dirimu sendiri.

Seperti teratai yang bisa tetap hidup meski berada di tempat mengambang, tidak punya pegangan, dan bahkan terbawa arus. Hidupkanlah lentera prinsipmu, jangan pernah padam.

Tetap semangat dan selalu memberi inspirasi kepada kita semua.

No comments:

Post a Comment