Menerima sebuah pemberian, realitas
wajar yang sering terjadi untuk menumbuhkan rasa cinta selain dengan bertegur
sapa. Terkadang seseorang memiliki sebuah prinsip tidak akan menerima sesuatu
apapun dari orang lain selagi dia bisa memenuhi kebutuhannya dengan hasil
keringatnya sendiri. Ada pula yang menjadikan berharap terhadap pemberian orang
lain sebagai profesinya, memilih bermalas-malasan dan menggantungkan hidupnya pada
profesi ini.
Kodrat manusia yang memiliki sifat
ketidaksempurnaan, memaksanya untuk saling berbagi dan saling melengkapi. Sikap
yang tepat dalam menanggapi sebuah pemberian harus ditentukan, untuk itu perlu
diketahui apa yang kamu inginkan ketika kamu memberikan sesuatu kepada orang
lain ? apa yang bisa membuat kamu senang ?
Coba kamu bayangkan ketika kamu
memiliki satu Kotak Nasi Ayam Suroboyo dalam kondisi kenyang. Seperti dalam
Hukum Gossen I tentang hukum tambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu
kepuasan seseorang terhadap sesuatu akan berkurang, ketika orang tersebut
menerima sesuatu yang sama, di saat dia telah mendapatkan kepuasan maksimal
dari sesuatu itu. Makan Nasi Ayam Suroboyo ketika lapar memiliki nilai kepuasan
5, memakannya dalam kondisi kenyang hanya akan memberikan nilai kepuasan 2 atau
bisa jadi kurang dari itu.
Dalam suatu perjalanan, kamu melihat
seseorang pincang, kurus, dan berjalan ngesot sedang menyeberang jalan,
kamu memutuskan berhenti dan memberikan nasi kotakmu padanya. Senyuman nampak,
dengan logat keras tetapi tidak begitu jelas terdengar terima kasih diucapkan
padamu. Lalu kamu melanjutkan perjalananmu, sebelum itu ada rasa penasaran yang
ingin kamu puaskan, memperhatikan seseorang yang menerima kotak nasi darimu
melalui spion motor. Rasa penasaran itu sangat terobati, nasi kotak yang kamu
berikan disambut dengan penuh suka cita, bisa jadi nilai kepuasannya 8 atau
bahkan lebih, senyuman tergambar dalam wajahmu, dalam hati kamu mengatakan
betapa indahnya berbagi. Sesaat dalam melanjutkan perjalananmu, kamu teringat
sebotol 600ml air mineral dalam tasmu, kamu bertanya pada dirimu sendiri
“kenapa tidak kuberikan juga air minumku ? bagaimana jika dia haus ?“. Namun
jarak yang kamu tempuh telah cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk kembali.
Kamu hanya bisa berharap dalam kisah berbagimu di lain waktu kamu tidak akan
melupakan air minum sebagai bagian dari makanan.
Pernah juga kan ketika lebaran kamu
menantikan camilan yang paling kamu sukai di rumah nenekmu ? Camilan itu akan
selalu ada di sana karena nenekmu tau kamu sangat menyukainya, bahkan nenekmu
menyediakan stok persediaan khusus untukmu. Super special bukan ? Itulah deskripsi
singkat tentang pemberian, yang kamu inginkan dan yang membuat kamu senang
ketika kamu memberikan sesuatu adalah melihat orang yang kamu beri merasa senang
atas pemberian kamu. Meskipun apa yang kamu berikan adalah sesuatu yang biasa
bagimu, seolah berkah luar biasa baginya. Yang kamu inginkan dan yang membuat
kamu senang itulah yang membuatmu ingin memberi lebih, lagi dan lagi.
Begitulah menanggapi pemberian dari
orang lain namun bukan sebagai profesi karena tangan di atas lebih baik
daripada tangan di bawah, kata Pak Harfan dalam film Laskar Pelangi “jangan
pernah menyerah, hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk
menerima sebanyak-banyaknya”.
No comments:
Post a Comment